Have an account?

Tulis Emailmu Dan Dapatkan Info Terbaru Rahmat



Rabu, 30 Juli 2014

IP ADDRESS

IP address atau alamat IP adalah suatu deretan bilangan unik yang terdiri dari 32 bit (digit biner) dan terbagi dalam 4 oktet yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu host atau computer di internet. Suatu computer tidak akan pernah dapat terkoneksi atau menjadi bagian dari jaringan jika tidak memiliki IP address meskipun jaringan tersebut hanya berupa jaringan local dan tidak terhubung ke jaringan internet.


Format Penulisan
IP address memiliki 4 oktet dan masing-masing terdiri dari 8 binary digit. Setiap alamat terbagi atas dua komponen :
1. Network ID (netID) : bagian dari alamat IP yang menunjukkan ID jaringan
2. Host ID : bagian setelah netID yang menunjukkan alamat host atau computer.


Untuk mempermudah pemahaman IP address tidak dituliskan dalam bit binary digit tapi dalam bentuk decimal.
Contoh: 11111111.11111111.00000000.00000001 ditulis 255.255.0.1

Pembagian Kelas IP Address
IP address dibagi dalam beberapa kelas. Ada 5 kelas yang telah disepakati, tetapi yang sering terpakai hanya 3 kelas. Kelas tersebut adalah kelas A, B, C, D ,dan E.

Tabel Tipe dan Ukuran alamat IP

Sekalipun address kelas A memiliki network 8 bit, salah satu dari bit tersebut selalu 0, sehingga hanya ada 7 bit variabel pada network part atau hanya ada 128 jaringan bukan 256.
Dari jumlah host per jaringan dapat diketahui bahwa:
• Kelas A digunakan dan dialokasikan untuk sebuah jaringan yang sangat besar
• Kelas B digunakan untuk jaringan yang sedang (lebih kecil daripada kelas A)
• Kelas C dialokasikan untuk jaringan yang berukuran kecil
• Sedangkan kelas D dan E sangat jarang sekali digunakan. Kelas D hanya digunakan untuk keperluan IP multicasting dan kelas E adalah kelas yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental.

Pengalokasian IP address
Terdapat beberapa aturan dasar dalam menentukan network ID dan host ID yang hendak digunakan. Aturan tersebut adalah:
1. Network ID tidak boleh sama dengan 127 (127.xxx.xxx.xxx)
Network ID tersebut tidak dapat digunakan karena secara default ID tersebut digunakan oleh protocol dalam proses ‘loop-back’ yaitu paket yang ditrasmisikan kembali diterima oleh buffer computer itu sendiri tanpa ditransmisikan ke media jaringan sebagai alamat untuk diagnostic.
2. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 (seluruh bit diset 1)
Alamat IP 255.255.255.255 akan diartikan sebagai broadcast addresst. ID broadcast adalah alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan. Pengiriman paket ke alamat ini akan menyebabkan paket ini diterima oleh seluruh anggota network tersebut.
3. Network ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0)
Alamat IP 0.0.0.0 diartikan sebagai network address yaitu alamat yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, dan tidak menunjuk ke suatu host.
4. Alamat untuk host tidak diperbolehkan bernilai 0 atau 1 (dalam decimal 0 atau 255), karena nilai 0 dianggap sebagai network address dan nilai 255 dianggap sebagai broadcast address.
Contoh : 130.45.0.0 – tidak boleh digunakan.
5. Host ID harus unik, tidak boleh ada 2 host dengan host ID yang sama.

Konsep CIDR (Classess Inter-Domain Routing)
Penulisan IP address umumnya adalah xxx.xxx.xxx.xxx (misal : 192.168.1.2) namun ada kalanya ditulis xxx.xxx.xxx.xxx/xx (misal:192.168.1.2/24). Maksudnya 192.168.1.2/24 adalah IP addressnya 192.168.1.2 dan subnet mask nya 255.255.255.0. Tanda /24 artinya ada 24 bit pada subnet mask dengan bit 1, atau dengan kata lain subnet masknya adalah :11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
Subnet mask adalah alamat subnet yang diambil dari alamat host (penjelasannya ada pada bagian subnetting).


ARTIKEL YANG TERKAIT:

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar